Bursa efek atau bursa saham adalah
sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan
efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu. Bursa efek tersebut,
bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal bagi
perusahaan dan pemerintah. Tentunya setiap negara mempunyai bursa efek dengan
peratuannya masing-masing. Apalagi saat ini dengan jaringan internet yang
mendunia mempermudah para invetor untuk mengecek informasi perusahaan efek pada
bursa efek atau pasar saham. Untuk itu saya akan membandingkan 3 bursa efek di
dunia.
1.
Perancis ( Paris Stock Exchange)
Bursa Saham Paris Bourse de Paris adalah
bursa saham historis di Paris, Perancis, dikenal sebagai Euronext Paris dari
tahun 2000 dan seterusnya. Bangunan, dikenal sebagai Palais Brongniart,
terletak di Place de la Bourse, dalam arondisemen kedua di Paris. Prancis
merupakan pendukung utama akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi
Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode akuntansi nasional) resmi yang
pertama pada bulan September 1947. Revisi kode tersebut dilakukan pada tahun
1957. Revisi selanjutnya terjadi pada tahun 1982 berdasarkan Direktif Keempat
Uni Eropa (UE). Pada tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan
ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan
direvisi lebih lanjut pada tahun 1999.
Plan Comptable Generalber isi:
- Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan
- Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
- Aturan pengakuan dan penilaian
- Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaanya, dan ketentuan tata buku lainnya
- Contoh laporan keuangan dan aturan penyajian-penyajiannya
Akuntansi di Prancis sangat terkait dengan kode
sehingga sangat mungkin untuk melewatkan kenyataan bahwa legislasi kuhum
komersial (yaitu Code de Commerce) dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak
praktik akuntansi dan pelaporan keuangan di Prancis. Code de Commerce berawal
dari ordinansi Coulbert (Menteri Keuangan pada era Louis XIV) pada tahun 1673
dan 1681 dan diberlakukan oleh Napoleon pada tahun 1807 sebagai bagian dari
hukum yang diciptakannya berdasarkan hukum tertulis.
Dasar utama aturan akuntansi di Prancis adalah Hukum Akuntansi 1983 dan
Dekrit Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable General wajib digunakan oleh
seluruh perusahaan. Kedua dokumen tersebut menjadi bagian dari Code de Commers.
Legislasi Code de Commerce mengandung ketentuan akuntansi dan pelaporan yang
eksentif.
Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya
dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan
keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Hukum memperbolehkan perusahaan
Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) atau
bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum di AS (GAAP) dalam menyusun laporan
keuangan konsolidasi. Alas an utama untuk fleksibilitas ini adalah ketika
Direktif Ketujuh UE diberlakukan pada thun 1986, banyak perusahaan
multinasional dari Prancis yang telah menyusun laporan keuangan konsolidasi
berdasarkan prinsip Anglo-Saxon untuk keperluan pencatatan saham di luar
negeri. Perusahaan Prancis yang mengacu pada IFRS atau GAAP AS sering menyataan
bahwa laporan keuangan mereka telah sesuai baik dengan standar Prancis maupun
dengan standar internasional atau AS.
Ketentuan
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini:
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Catatan atas Laporan Keuangan
- Laporan Direktur
- Laporan Auditor
Ciri utama pelaporan di Prancis adalah ketentuan
mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstentif dan detail, yang meliputi
hal-hal berikut:
Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang
diberlakukan (contoh kebijakan akuntansi)
- Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asin
- Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
- Detail provisi
- Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh
- Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
- Jumlah komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya
- Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
- Rata-rata jumlah karyawan sesuai golonga
2. Bursa Efek
Indonesia (BEI)
Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX) merupakan bursa hasil penggabungan dariBursa Efek Jakarta(BEJ) denganBursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskanuntuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar sahamdengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated TradingSystem (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakansebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang disediakan OMX. Pada dasarnya penyusunan laporan keuangan perusahaan dimaksudkan sebagai alat bantu bagi manajemen (intern) untuk mengetahui kondisi keuangan sehinggadapat menentukan kebijakan keuangan secara tepat.Sedangkan bagi pihak luar (pemodal,maupun kreditur) laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk pengambilan keputusan dalam melakukan investasi.
Jenis Laporan Keuangan yang lengkap terdiri dari atas
5 (lima) bagian, yaitu :
1.
Neraca
2.
Laporan
Laba Rugi
3.
Laporan
Arus Kas
4.
Laporan
Perubahan Modal
5.
Catatan
atas Laporan Keuangan.
Ketentuan Penyajian laporan
keuangan di pasar modal mengacu kepada peraturan
Bapepam dan peraturan BEI,yaitu :
Peraturan BAPEPAM nomor X.K.2.
tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan
berkala.
Peraturan BAPEPAM nomor VIII.G.7.
tentang pedoman penyajian laporan keuangan
Peraturan BAPEPAM nomor VIII.G.11.
tentang tanggung jawab direksi atas laporan
keuangan.
Surat edaran BAPEPAM tentang
pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
Emitan atau Peruasahaan Publik.
Peraturan Pencatatan BEI nomor I-E
tentang kewajiban Penyampaian informasi.
3. Bursa
Efek London (LSE)
Bursa
Efek London adalah sebuah bursa saham yang terletak di London. Didirikan pada
1801, bursa ini merupakan salah satu bursa saham terbesar di dunia, dengan
banyak pencatatan saham dari luar negeri dan juga perusahaan Britania Raya.
Pada Juli 2004 Bursa Efek London pindah dari Threadneedle Street ke Paternoster
Square yang resmi dibuka oleh Ratu Elizabeth II pada 27 Juli 2004. Pada Oktober
2013 LSE membuat indeks baru, yaituIslamic index dengan menerbitkan
obligasi syariah untuk memperkuat hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan dunia
islam dan adanya perkembangan ekonomi syariah di dunia.
Dua
sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan
profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas
diatur oleh aktiva yang disebut sebagai undang-undang perusahaan. Undang-undang
perusahaan disesuaikan, diperluas dan dikonsolidasikan sepanjang
tahun. Penetapan standar di Inggris berkembang dari rekomendasi atas
prinsip akuntansi (yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris
dan Wales) hingga komite pembentukan Komite Pengarah Standar akuntansi
(Accounting Standards Steering Committee) pada tahun 1970, yang kemudian
dinamakan sebagai Komite Standar Akuntansi (Accounting Standards
Committee—ASC). ASC mengeluarkan Pernyataan Praktik Akuntansi Standar
(Statements on Standards Accounting Practice–SSAP). SSAP dikeluarkan dan
dikukuhkan oleh enam badan akuntansi tersebut di atas, di mana salah satunya
secara efektif dapat melakukan veto terhadap standar yang ada. Laporan Dearing,
yang dikeluarkan pada tahun 1988, mengungkapkan ketidakpuasan denbgan proses
penetapan standar yang ada. Undang-undang Perusahaan tahun 1989 merupakan hal
penting tidak hanya dalam menggabungkan Direktif Ketujuh UE, tetapi juga dalam
meratifikasi rekomendasi Laporan Dearing. Undang-undang tahun 1989 tersebut
menciptakan Dewan Pelaporan Keuangan (Finance Reporting Council–FRC) yang baru
dengan tugas untuk mengawasi tiga bagiannya:
Badan Standar Akuntansi (Accounting Standards
Committee–ASB) yang menggantikan ASC pada tahun 1990, sebuah Gugus Tugas
Masalah Mendesak (Urgent Issue Task Force–UITF) dan sebuah Panel Pengawas
Pelaporan Keuangan.
Komponen laporan keuangan berupa :
1.
Laporan Direksi
2.
Neraca
3.
Laporan Laba Rugi
4.
Laporan Arus Kas
5.
Laporan Total Keuntungan dan Kerugian Yang Diakui
6.
Catatan Atas Laporan Keuangan
7.
Laporan Auditor
PERBANDINGAN
Pada
Bursa Efek London (LSE) dan Bursa Efek Perancis ( Paris Stock
Exchange) menggunakan Laporan Audit sebagai komponennya sedangkan Bursa
Efek Indonesia (BEI) tidak menggunakan Laporan Audit dalam komponennya.
Setiap negara mempunyai peraturan yang berbeda dalam pelaporan keuangan dalam
Bursa Efeknya. Tentunya mereka mengacu pada peraturan yang telah diterapkan.
IFAC dan IASB
- IFAC ( International Federation of Accountants)
IFAC
adalah organisasi global untuk profesi akuntansi yang didedikasikan untuk
melayani kepentingan publik dengan memperkuat profesi dan memberikan kontribusi
bagi perkembangan ekonomi internasional yang kuat. IFAC terdiri dari 179
anggota dan asosiasi di 130 negara dan wilayah hukum, mewakili sekitar 2,5 juta
akuntan dalam praktek publik, pendidikan, layanan pemerintah, industri, dan
perdagangan.
Visi
& Misi IFAC
Visi
IFAC adalah bahwa profesi akuntansi global yang diakui sebagai pemimpin
dihargai dalam pengembangan organisasi yang kuat dan berkelanjutan, pasar
keuangan, dan ekonomi.
Misi
IFAC adalah untuk melayani kepentingan publik dengan: memberikan kontribusi
bagi pengembangan standar kualitas tinggi dan bimbingan; memfasilitasi adopsi
dan pelaksanaan standar kualitas tinggi dan bimbingan, memberikan kontribusi
bagi pengembangan organisasi akuntansi profesional yang kuat dan perusahaan
akuntansi dan tinggi kualitas praktek oleh akuntan profesional, dan
mempromosikan nilai akuntan profesional di seluruh dunia, dan berbicara tentang
isu-isu kepentingan publik.
Sejarah
IFAC
The
International Federation of Accountants didirikan pada tanggal 7 Oktober 1977,
di Munich, Jerman, pada Kongres Dunia ke-11 Akuntan. IFAC didirikan untuk
memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia untuk kepentingan umum oleh:
“Mengembangkan
standar internasional yang berkualitas tinggi dalam audit dan jaminan, akuntansi
sektor publik, etika, dan pendidikan bagi akuntan profesional dan mendukung
adopsi mereka dan menggunakan; Memfasilitasi kolaborasi dan kerjasama antar
instansi anggotanya; Berkolaborasi dan bekerja sama dengan organisasi
internasional lainnya, dan Melayani sebagai juru bicara internasional untuk
profesi akuntansi.”
Pada
pertemuan pertama Majelis IFAC dan Dewan pada bulan Oktober 1977, program kerja
12-point dikembangkan untuk memandu komite IFAC dan staf melalui lima tahun
pertama kegiatan. Banyak elemen dari program kerja ini masih relevan sampai
sekarang. Dimulai dengan 63 anggota pendiri dari 51 negara pada tahun 1977,
keanggotaan IFAC telah berkembang menjadi sekarang termasuk 179 anggota dan
asosiasi di 130 negara dan yurisdiksi di seluruh dunia.
IFAC
dipimpin oleh Presiden, yang dicalonkan oleh badan anggota dan ditunjuk oleh
Dewan IFAC. Individu-individu berikut ini telah menjabat sebagai Presiden IFAC:
Reinhard
Goerdeler, Jerman (1977-1980)
Gordon
Cowperthwaite, Kanada 1980-1982)
Washington
SyCip, Filipina (1982-1985)
Robert
May, Amerika Serikat (1985-1987)
Richard
Wilkes, Inggris (1987-1990)
Bertil
Edlund, Swedia (1990-1992)
Peter
agars, Australia (1992-1995)
Juan
Herrera, Republik Dominika (1995-1997)
Frank
Harding, Inggris (1997-2000)
Tsuguoki
Fujinuma, Jepang (2000-2002)
René
Ricol, Prancis (2002-2004)
Graham
Ward, Inggris (2004-2006)
Fermín
del Valle, Argentina (2006-2008)
Robert
Bunting, Amerika Serikat (2008-2010)
Göran
Tidström, Swedia (2010-2012)
Presiden
IFAC saat ini adalah Warren Allen, yang akan melayani sebagai Presiden sampai
November 2014.
Tujuan
IFAC adalah untuk mengembangkan profesi akuntansi dunia yang terkoordinasi
dalam standar yang harmonis. Untuk mencapai tujuan ini, IFAC membentuk sebuah
subkomite tetap yang dinamakan Komite Praktik Auditing Internasional
(Internasional Auditing Practices Committee / IAPC) dengan tanggung jawab dan
wewenang untuk menerbitkan Standar Auditing Internasional (International
Standards on Auditing). Kepatuhan terhadap standar internasional ini bersifat
sukarela dan tidak mengesampingkan standar-standar local (seperti SAS di
Amerika Serikat). Apabila local (seperti Dewan Standar Auditing dari AICPA)
diharapkan segera memberi fatwa atau pertimbangan atas perbedaan tersebut guna
mencapai harmonisasi.
Dukungan
atas standar auditing internasional yang diberikan baru-baru ini oleh
International Organization of Securities Commissions yang mewakili 60 negara,
diharapkan dapat meningkatkan penerimaan standar penawaran dan pelaporan
sekuritas internasional oleh para penerbit multinasional. Hingga saat ini SEC
belum menunjukkan tanda-tanda akan menerima laporan keuangan yang diaudit
sesuai dengan standar internasional setara dengan standar AS yang tertuang
dalam GAAS.
- IASB ( International Accounting Standards Board)
IASB adalah badan independen penetapan standar dari
IFRS Foundation. Anggotanya (saat ini 16 anggota) bertanggung jawab untuk
pengembangan dan publikasi SAK , termasuk IFRS untuk UKM dan untuk menyetujui
Interpretasi SAK seperti yang dikembangkan oleh Komite Interpretasi IFRS (
sebelumnya disebut IFRIC ) . Semua pertemuan IASB diadakan di depan umum dan
webcast . Dalam menjalankan tugas penetapan standar yang IASB mengikuti proses
hukum yang menyeluruh , terbuka dan transparan yang publikasi dokumen
konsultasi , seperti makalah diskusi dan draft eksposur , untuk komentar publik
merupakan komponen penting . IASB terlibat erat dengan para pemangku kepentingan
di seluruh dunia , termasuk investor , analis , regulator , pemimpin bisnis ,
akuntansi standar - setter dan profesi akuntansi .
IASB
memiliki 15 anggota Dewan masing-masing dengan satu suara. Mereka dipilih
sebagai sekelompok ahli dengan pengalaman standar penetapan, penyusunan dan
menggunakan account, dan karya akademis. Pada januari 2009, Pembina Yayasan
menyimpulkan bagian pertama dari konstitusi Riview ke dua, mengumumkan
pembentukan Dewan Pengawas dan perluasan IASB untuk 16 anggota dan memberi pertimbangan
yang lebih dengan komposisi geografis IASB.
The
Interpretation IFRS of Komite memiliki 14 anggota, bertujuan untuk memberikan
panduan tepat waktu mengenai isu-isu yang timbul dalam praktek.
Nama-nama
anggota sebagai berikut :
•
Sir David Tweedie (Ketua), Inggris, mantan KPMG, ASB
•
Phillipe Danjou, Perancis, mantan Arthur Andersen, AMF (Otorisasi Pasar
Keuangan Perancis).
•
Jan Engstrom, Swedia, mantan Volvo Group.
•
Robert P. Garnett, Afrika Selatan, mantan CFO Anglo American Corp, Peat
Marwick, Arthur Andersen.
•
Gilbert Gelard, Perancis, mantan KPMG, Arthur Andresen.
•
James J. Leisenring, Amerika Serikat, koneksi ke FASB.
•
Warren McGregor, Australia, mantan CEO, Direktur Akuntansi Australia Research
Fondation.
•
John T. Smith, Amerika Serikat, Deloitte mantan FASB.
•
Tatsumi Yamada, Jepang, mantan PWC, IASC Dewan
•
Zhang Wei-Guo, Cina, mantan Profesor di Shanghai, Cina Acc. Komite Standar.
•
Stephen Cooper, Inggris, UBS Invesment Research.
•
Patrick Finnegan, Amerika Serikat, dahulu dari Institut CFA.
•
Amaro Luiz de Oliveira Gomes
•
Prabhakar Kalavacherla (‘PK’)
•
Patricia McConnell, Amerika Serikat, mantan Bear Stearns.
IASB
Chairmen
David
Tweedie, mantan partner di KPMG, diangkat sebagai Ketua Dewan awal di tahun
2001. Ini diumumkan pada bulan Oktober 2010 yang ia akan berhasil pada bulan
Juni 2011 oleh Hans Hoogervorst, seorang politikus Belanda.